Ganguan
Menstruasi Dalam Kesehatan Reproduksi Wanita
1. Siklus Mestruasi
Alat kandungan pada saat
lahir belum berkembang. Setelah panca indra menerima rangsangan yang di
teruskan ke pusat dan diolah oleh hipotalamus, melalui “ Sistem portal “
mengeluarkan hormone gonadotropik perangsang folikel dan luteinizing hormone yang merangsang indung telur. Hormone
perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primordial yang dalam
perjalanannnya mengeluarkan hormone esterogen untuk pertumbuhan tanda seks
sekunder (pertumbuhan rambut,pembesaran payudara, penimbunan jaringan lemak,
sesuai dengan pola wanita yaitu di bokong dan di payudara). Pertumbuhan rambut
melipui rambut kemaluan yang berbentuk segitiga serta rambut pada ketiak.
Pada
permulaan hanya hormon esterogen saja yang dominan dan perdarahan (mestruasi)
yang terjadi pertama kali (menarke) muncul pada umur 12- 13 tahun. Dominanya
esterogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena menyebabkan
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder. Itu sebabnya pada
permulaaan perdarahan sering tidak teratur karena bentuk menstruasinya
anovulatoir (tanpa pelepasan telur). Baru setelah umur wanita remaja sekitar
17- 18 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26- 32 hari.
2. Gangguan Menstruasi
Setelah memahami siklus
menstruasi normal dengan menarke sebagai titik awalnya, dapat di kemukakan
beberapa ganguan menstruasi seperti dibawah ini:
a.
Gangguan Jumlah Darah dan Lama Haid
Kelainan pertama adalah
hipermenorea (Menoragia) adalah bentuk gangguan siklus menstruasi tetap
teratur, jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari jumlah
pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Penyebab terjadinya menoragia
kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium
(penebalan dinding rahim). Diagnosis kelainan ini dapat ditetapkan dalam
pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG).
Kelainan kedua adalah
hipomenorea, pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan
jadwal menstruasi, jumlahnya sedikit, dengan kenyataan tidak banyak berdarah.
Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau
wanita dengan penyakit tertentu.
b.
Kelainan Siklus Menstruasi
Mencakup bentuk- bentuk
kelainan sebagai berikut, polimenorea, yaitu
mestruasi yang sering terjadi dan abnormal. Oligomenorea,
siklus menstruasi melebihi 35 hari, jumlah perdarahan mungkin sama,
penyebabnya adalah gangguan hormonal. Amenorea
yaitu keterlambatan menstruasi lebih dari tiga bulan beturut- turut.
Menstruasi wanita teratur setelah mencapai usia 18 tahun. Amenorea primer
terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil,
penyebabnya kelainan anatomis alat kelamin (tidak terbentuknya rahim, tidak ada
liang vagina, atau gangguan hormonal). Amenorea fisiologis (normal) yaitu
seorang wanita sejak lahir sampai mencapai menarke, terjadi pada kehamilan dan
menyusui sampai batas tertentu, dan setelah mati haid. Amenorea sekunder yaitu
pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan,
penyebabnya kemungkinan gangguan gizi dan metabolisme, gangguan hormonal,
terdapat tumor alat kelamin, atau terdapat penyakit menahun.
c.
Perdarahan di Luar Haid
Perdarahan diluar haid
disebut juga metroragia. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh keadaan yang
bersifat hormonalterjadi gangguan poros hipotalamus- hipofise, ovarium (indung
telur), dan rangsangan esterogen dan progesteron dengan bentuk perdarahan yang
terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan perdarahan
menstruasi berkepanjangan. Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis)
dengan pengaturan secara hormonal sedangkan untuk wanita menikah atau mempunyai
anak dengan memeriksa alat kelamin dan bila perlu dilakukan kuretase dan
pemeriksaan patologi untuk memastikannya. Untuk menegagkan kepastian dan
mengurangi keluhan, sebaiknya dilakukan konsultasi ke dokter ahli. Bentuk
gambaran klinis gangguan hormonal dengan perdarahan yaitu perdarahan rahim
meninyimpang, menometroragia (perdarahan banyak dan berkelanjutan dengan
menstruasi), atau metroragia (perdarahan diluar menstruasi).
Pada kelainan anatomi terjadi
perdarahan karena adanya gangguan pada alat-alat kelamin di antaranya pada
mulut rahim(keganasa, perlukan
d.
Keadaan Patologis Terkait Menstruasi
Gangguan ini dapat berupa
keterangan sebelum haid (prementual
tension) terjadi keluhan yang mulai sekitar seminggu sebelum dan sesudah
haid. Terjadi karena ketidak seimbangan esterogen dan progesterone menjelang
menstruasi.
Bentuk keluhan terkait menstruasi
1.
Emosional
·
Mudah tersinggung
·
Gelisah
·
Sukar tidur
·
Sakit kepala
·
Perut kembung
1.
Gangguan yang berat
·
Depresi
·
Rasa takut
·
Gangguan konsentrasi
Ketegangan sebelum haid ini terjadi pada wanita umur sekitar 30- 40
tahun, dan pengobatannya bergantung pada keadaan dan memerlukan konsultasi
dengan ahli. Bentuk gangguan sebelum menstruasi lainnya adalah mastodinia,
yaitu kerasa pembengkakan dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Ini disebabkan
oleh peningkatan esterogen sehingga terjadi peningkatan air dan garam. Tetapi
perlu diperhatikan kemungkinan adanya radang payudara atau tumor payudara,
karenanya disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Gangguan yang berkenaan
dengan masa haid berupa dismenorea (rasa nyeri saat menstruasi). Perasaan nyeri
pada saat haid dapat berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi
dalam tugas sehari- hari. Gangguan ini ada dua bentuk yaitu dismenorea primer
dan sekunder. Disminorea primer adalah nyeri haid yang terjadi tanpa ada
kelainan anatomis alat kelamin. Dismenorea sekunder yaitu nyeri haid yang
berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini
kemungkinan adalah haid disertai
infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, polip serviks. Untuk
meneggakkan penyebab dismenorea perlu konsultasi dengan dokter ahli kandungan
sehingga dapat member pengobatan yang tepat.
3. Macam- Macam Gangguan Menstruasi
1. Hipermenorea
Hipermenorea adalah haid yang
lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari ).
Tentunya hal ini sangat mengganggu bagi wanita yang mengalaminya. Selain
beresiko menimbulkan anemia (kadar sel darah merah dalam darah dibawah
standart) tentunya juga boros pembalut. Hipermenorea ini sering disebabkan
karena adanya gangguan pada rahim seperti tumor pada rahim seperti mioma uteri
dan polip endometrium. Sehingga penanganannya pun tergantung dari penyebab yang
ada.
2. Hipomenorea
Kalau yang hipermenorea
terlalu banyak, sedangkan hipomenorea ini terlalu sedikit. Hipomenorea adalah
perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya. Bisa disebabkan karena kondisi
rahim yang kurang sehat pasca operasi misalnya, gangguan hormon dan lain-lain.
Jika tidak ditemukan penyebab yang jelas, maka biasanya terapi hanya sebatas
menenangkan pasiennya saja. Karena pada dasarnya, hipomenorea ini tidak
mempengaruhi kesuburan seorang wanita.
3. Polimenorea
Polimenorea adalah gangguan
haid dimana siklus haid menjadi lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21
hari). Maksudnya, belum waktunya dateng tetapi sudah dating, yang biasanya
sebulan sekali ini hamper 2 kali dalam sebulan. Jumlah darah yang keluar bisa
sama atau lebih banyak dari biasanya. Bisa disebabkan karena gangguan hormon,
penyakit endometriosis, peradangan dan sebagainya.
4. Oligomenorea
Kalau polimenorea datangnya
terlalu cepat, sedangkan oligomenorea yang ini terlalu lambat. Oligomenorea
adalah gangguan haid dimana siklus haidnya menjadi lebih panjang ( lebih dari 35
hari ). Jumlah darah yang keluar biasanya lebih sedikit atau berkurang dari
biasanya. Tapi tidak usah khawatir, karena pada kebanyakan kasus Oligomenorea,
kesehatan dan kesuburan wanita tersebut cukup baik.
5. Amenorea
Amenorea ini adalah keadaan tidak adanya haid selama 3 bulan
berturut-turut
a)
Amenorea
primer, apabila sampai usia 18 tahun, seorang wanita belum juga mendapatkan
haid, biasanya penyebabnya cukup berat, seperti kelainan genetik atau cacat
bawaan pada alat reproduksi.
b)
Amenorea
sekunder, apabila seorang perempuan yang biasanya mendapatkan haid teratur
namun tiba-tiba tidak dapat haid selama 3 bulan berturut-turut. Untuk amenorea
sekunder yang tidak normal, penyebabnya bisa karena psikis seperti
stress, bisa juga karena infeksi alat reproduksi, adanya tumor pada rahim,
gangguan gizi dan metabolisme, kegemukan (obesitas), penyakit tiroid (hipo dan
hipertiroid). Kalau amenorea sekunder yang normal, penyebabnya tentu saja
karena ia hamil, sedang menyusui atau telah masuk masa menopause.